2025/04/13

The Power of Reading

The Power of Reading

Pegiat Literasi, Labuan Bajo, Flores

Dbinstitute.i - dOrang yang bermindset tumbuh cenderung lebih suka proses daripada hasilnya dan siap untuk berkembang, suka belajar hal hal baru, suka tantangan karena tantangan bagi orang yang bermindset tumbuh adalah kesempatan untuk berkembang, kesempatan untuk menyelesaikannya. Orang yang bermindset tumbuh apabila mendapati kegagalan atau kemunduran, dia tidak akan putus asa justru itu memberi motivasi, memberi banyak pelajaran. Kegagalan atau kemunduran adalah panggilan untuk bangkit.

Bagi orang yang bermindset tumbuh usaha dan belajar adalah segalanya diatas bakat, karena yang dilihat adalah prosesnya bukan hasilnya. Nasib seseorang tidak ditentukan oleh dia menang atau kalah, tetapi apakah dia mau berusaha mencapai sesuatu dengan seluruh pontensinya yang dimilikinya atau tidak.

Memiliki mindset tetap ataupun mindset tumbuh menurut saya adalah pilihan kita, tidak peduli darimana kita berasal, bagaimana masa lalu kita, asal usul kita. Satu-satunya cara supaya mindset kita berubah adalah dengan membaca. Membaca bisa membuat otak lebih terasah, membuat kita berpikir secara rasional, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, menurunkan ego, dan menurut saya yang paling penting adalah selalu menemukan alasan dalam mencapai tujuan.

Kalo kata ibu Najwa shihab kita hanya perlu satu buku untuk mengcintai buku, maka carilah buku tersebut, dan itu terjadi dalam diri saya. Pada zaman SD sampe SMP saya malas sekali membaca buku. Buku yang saya baca itu hanya buku pelajaran dan dibaca ketika ada ulangan atau ujian. Masuk SMA saya sudah mulai suka membaca buku, walaupun masih buku pelajaran tetapi setiap hari, hingga pada suatu hari saat ada acara di sekolah, saya punya teman menawarkan saya untuk membaca novelnya, awalnya saya tolak tetapi dia tetap gigih dan berkata rugi kalau tinggal di asrama tetapi tidak suka membaca novel, dan dia juga bilang sekalinya kamu suka membaca novel maka kamu akan susah melepaskannya, dan itu bena.

Mulai saat itu saya selalu baca novel setiap harinya, dan saya mulai berpikir kalo membaca novel saja itu tidak cukup. Hingga suatu hari ayah saya berkata, cara kita memahami bacaan novel, bacaan buku motivasi kehidupan dan bacaan sabda Tuhan itu berbeda, dan itupun benar. Ketika saya membaca novel maka saya akan menganalisis dan memahami isinya untuk diri saya sendiri, ketika saya membaca buku motivasi kehidupan maka saya akan menganalisis dengan baik setelah membacanya agar saya bisa menyampaikan kepada diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar, namun ketika saya sedang membaca bacaan di Gereja saya merasa bahwa apa yang saya saya baca itu bisa terdengar dengan jelas, baik dari penyebutan kata katanya maupun tanda baca supaya apa yang saya baca bisa dipahami oleh umat.

Indonesia menempati peringkat rendah dalam minat membaca dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Data UNESCO menunjukkan bahwa hanya 0,001℅ masyarakat Indonesia yang rajin membaca yang berarti hanya ada 1 dari 1000 orang yang suka membaca. Sebagai anak muda dan generasi, saya mau menyampaikan jadilah satu orang dari seribu orang tersebut, tidak harus semua buku tetapi cukup temukan satu buku supaya jatuh cinta dengan buku lainnya.

Jadi, menurut saya memiliki hobi membaca adalah hal yang perlu diusahakan oleh setiap orang, apalagi di era modern sekarang dengan berbagai masalah yang terjadi dan dihadapi, agar tidak mudah menghakimi maka satu-satunya cara adalah membaca dan menyimak dengan baik, baik teorinya maupun kejadiannya.

Postingan Terkait